Medan,-Direktur Utama (Dirut) RSUD dr Pirngadi Medan, Suryadi Panjaitan, mengatakan pihaknya membutuhkan suntikan dana sekitar Rp40 miliar untuk biaya farmasi dan pembelian alat kesehatan.
“Kalau untuk bayar hutang dan jasa masih dimungkinkan dari pendapatan,” kata Suryadi Panjaitan kepada Pansus dalam rapat pembahasan LKPj Walikota Medan TA 2019 di DPRD Kota Medan, Rabu (13/5/2020) yang dipimpin Ketua Pansus, Edwin Sugesti Nasution.
Suryadi mengaku, saat ini pihaknya memiliki hutang sebesar Rp64 miliar. “Pemasukan yang ada tidak lagi seimbang untuk menanggulangi pembayaran hutang dan biaya operasional,” katanya.
Kendati demikian, kata Suryadi, manajemen RS Pirngadi masih bisa diselamatkan atau diperbaiki, salah satunya menerapkan PP No. 72 Tahun 2019 tentang unit otonomi khusus khusus untuk rumah sakit. “Dengan penerapan PP itu, dipastikan kondisi rumah sakit Pirngadi akan segera bangkit lagi,” kata Suryadi.
Selain itu, sambung Suryadi, tenaga medis di RS Pirngadi juga butuh bantuan ekstra, sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih prima.Menyikapi itu, anggota Pansus, Hendri Duin, mengaku setuju untuk suntikan dana ke RS Pirngadi. “Pada prinsipnya DPRD setuju dengan bantuan dana ke RS Pirngadi, tetapi harus memiliki konsep yang jelas,” katanya.
Menurut Hendri Duin, untuk pemulihan itu tidak semata-mata karena pemberian bantuan, namun harus dilakukan perubahan perbaikan pelayanan sejak dini.“SDM tenaga medis dan manajemen harus diperbaiki. Mulai dari penyambutan, pelayanan dan perawatan harus ditingkatkan. Terus terang, pelayanan RS Pingadi selama ini sangat buruk,” tegasnya.
Sementara, Edward Hutabarat, mengaku prihatin dengan kondisi Pirngadi yang nyaris bangkrut. “Kita sangat berharap kondisi RS Pirngadi itu jangan menakutkan, mencekam. Bagaimana supaya bisa berubah menjadi nyaman, bersih dan indah,” ujarnya.
Diakhir kesimpulannya, Pansus, sepakat membenahi RS Pirngadi dengan pengalokasian dana bantuan agar RS Pirngadi tetap dipertahankan menjadi kebanggaan warga Kota Medan dengan melakukan perbaikan kinerja dan manajemen.
Posting Komentar