Dewan: KPU Harus Jadi Garda Terdepan Maksimalkan Partisipasi Pemilih

Medan,-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan melalui komisi terkait meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan selaku penyelenggaran Pemilu harus menjadi garda terdepan dalam memaksimalkan partisipasi pemilih dalam menyalurkan hak pilihnya.


Permintaan itu disampaikan anggota Komisi I DPRD Kota Medan, Parlindungan Sipahutar, dalam rapat dengar pendapat Komisi I DPRD dengan KPU Kota Medan, Selasa (21/7/2020) yang dipimpin Ketua Komisi I, Rudiyanto.


KPU, kata Parlindungan, harus mampu merangsang masyarakat untuk datang ke TPS guna menyalurkan hak pilihnya. “Kejenuhan masyarakat untuk datang ke TPS, juga menjadi salah satu indikator rendahnya tingkat partisipasi pemilih. Jadi, KPU harus punya pola atau konsep agar masyarakat bisa datang ramai-ramai ke TPS,” katanya.


Senada dengan itu Ketua Komisi I, Rudiyanto, meminta KPU untuk dapat meningkatkan partisipasi pemilih, utamanya pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.


“Terus terang, partisipasi pemilih dalam setiap Pemilu masih sangat buruk. Jadi, perlu ada konsep agar partisipasi pemilih bisa meningkat,” kata Rudiyanto.


Sementara Sekrataris Komisi I, Habiburrahman Sinuraya, mempertanyakan data yang dipakai KPU dalam melakukan pendataan pemilih Pilkada Kota Medan.     


“Saat ini sedang berlangsung pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pilkada Kota Medan 2020.Data apa yang digunakan KPU, karena sampai kemarin persoalan partisipasi pemilih masih menjadi kendala utama,” tanya Habib.     


Sedangkan anggota Komisi I, Abdul Rani, mempertanyakan konsep KPU dalam meminimalisir banyaknya massa ketika pendaftaran kandidat Balon Walikota dan Wakil Walikota Medan.     


“Tidak tertutup kemungkinan ketika pendaftaran ada tari-tarian dan sebagainya dan itu dikhawatirkan akan terjadi luapan massa pendukung. Apakah KPU dan Bawaslu sudah duduk bersama membahas soal ini,” tanya Rani.     


Sementara, Mulia Asri Rambe, mempertanyakan titik permasalahan setiap persoalan yang muncul dalam setiap pelaksanaan pesta demokrasi. “Setiap Pemilu, masalah yang muncul tetap itu ke itu saja. Dimana sesungguhnya titik permasalan ini atau mungkin petugas di TPS kurang memahami,” tanya pria yang akrab disapa, Bayek, ini.       


Menjawab seluruh pertanyaan dewan, Ketua KPU Kota Medan, Agussyah R Damanik, mengatakan semua ini akan menjadi PR bagi KPU Medan.     


“Kita akan terus melakuan upaya agar jangan sampai masyarakat takut ke untuk datang ke TPS, karena setiap petugas dijamin kesehatannya. Yang pasti, setiap kegiatan Pilkada Medan tetap menggunakan protokol kesehatan,” kata Agussyah.      


Komisioner KPU lain, Rinaldi Koir, mengatakan pihaknya memastikan tidak akan ada penumpukan pemilih di TPS. “Soal tinta, tidak lagi memakai sistem celup seperti selama ini, tetapi memakai sistem tetes. Untuk pemilih pasien Covid-19, kami tetap mencari jalan keluarnya dan terus berkoordinasi dengan gugus tugas,” kata Rinaldi.        


Terkait kemungkinan mobilisasi massa saat pendaftaran, Rinaldi, menyebutkan pihaknya tidak bisa membatasi kerumunan massa. “Kendati begitu, kami akan mengundang parpol dan pihak Kepolisian untuk mencari jalan keluarnya,” katanya.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama