Proses Belajar Tatap Muka Jangan Jadi Cluster Baru Sebaran Covid-19


Medan, Sekertaris Komisi II DPRD Kota Medan, Dhiyaul Hayati, mengingatkan pembelajaran secara tatap muka yang rencananya akan digelar Januari 2021 mendatang tidak menjadi cluster baru penyebaran Covid-19.


“Pemko Medan harus melakukan persiapan matang untuk penerapan sistem belajar tatap muka itu,” sebut Dhiyaul Hayati kepada wartawan di Medan, Kamis (3/12/2020).


Untuk penerapannya, pinta Dhiyaul, Pemko Medan harus mengeluarkan kebijakan serta aturan-aturan guna penegakan protokol kesehatan (prokes) di sekolah.


“Pihak sekolah harus melakukan persiapan untuk mematuhi prokes. Menyediakan sabun dan air untuk cuci tangan, mewajibkan siswa memakai masker dan menjaga jarak saat pembelajaran di sekolah,” katanya.


Selayaknya, kata politisi PKS ini, sebelum sistem ini diberlakukan, pihak sekolah sudah melakukan kesepakatan dengan komite sekolah, kemudian ada monitor dan evaluasi dari Dinas Pendidikan Kota Medan secara ketat.


“Pihak dinas harus rutin melakukan evaluasi ke sekolah, agar disiplin prokes benar-benar diterapkan. Jangan hanya sekedar saja penerapan prokesnya, tapi benar-benar dilakukan pihak sekolah. Dalam satu lokal tak boleh diisi penuh siswa, harus berjarak. Semisal, ada 30 siswa dalam satu lokal, dibagi dua lah, jadi 15 siswa,” ungkapnya.


SKB Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19, tambah Dhiyaul, harus diterapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Medan.


“Ini penting, agar protokol kesehatan tetap bisa berjalan, dan tidak terjadi klaster baru di sekolah. Mudah-mudahan bisa diatur jam belajarnya, sehingga tidak mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah,” pungkasnya.


Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, rencananya akan menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah awal Januari 2021 dengan berbagai ketentuan yang telah ditetapkan.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama