Lalai Tangani Stunting, Legislator Minta Kapus Sicanang Dievaluasi



Medan, Minimnya tenaga kesehatan, alat kesehatan dan petugas Posyandu di Puskesmas Sicanang, Kecamatan Medan Belawan membuat 106 balita penderita stunting di wilayah Puskesmas itu belum mendapatkan penanganan secara maksimal.


Kepala Puskesmas (Kapus) Sicanang, dr Trisna Murni, mengaku pihaknya tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan maksimal, karena minimnya petugas pelayanan kesehatan.



“Bahkan, petugas Nutrisionis kosong, karena telah pindah tugas. Kekosongan ini sudah kami laporkan ke Dinas Kesehatan Kota Medan,” kata Trisna saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Kamis (21/7/2022).


Legislator asal Dapil II meliputi, Kecamatan Medan Deli, Medan Marelan, Medan Labuhan dan Medan Belawan, Margareth MS, sangat menyayangkan hal itu.


“Ini merupakan kelalaian Kapus. Kenapa sampai terjadi kekosongan, sehingga terhambat pelayanan penyuluhan gizi kepada penderita stunting. Kalau Kapus tidak mampu kerja, supaya dievaluasi saja,” tegas Margaret MS menjawab wartawan di Medan, Jumat (22/7/2022).


Seharusnya, kata Margareth, Kapus serius menangani 106 balita penderita stunting itu. Apalagi, Wali Kota Medan serius menangani ini. “Kan bisa mencari bapak asuh dan bantuan CSR bagi penderita stunting,” saran Margareth.



Menurut politisi PDI Perjuangan itu, pelayanan kesehatan Puskesmas bukan hanya bagi penderita, namun juga perlu sosialisasi. “Sosialiasasi penyuluhan gizi itu penting, agar masyarakat faham dan mengerti mengantisipasi kasus stunting, ” sebutnya.


Margareth berharap sekaligus meminta, seluruh ASN di Pemkot Medan harus ikut mencegah stunting, karena ini sudah merupakan program utama Pemkot Medan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama