Medan, - Jong Batak's Arts Festival (JBAF) mengajak anak muda untuk bergerak dengan ekspresif. Hal ini disampaikan oleh Audrin Manurung Direktur JBAF, Medan, Rabu (26/10/2022).
Sesuai dengan tema JBAF tahun
ini, Berderak dengan Ekspresif Melihat dengan Toleransi. Audrin ingin mengajak
anak muda khususnya Seniman muda untuk memiliki kemampuan mengolah rasa dalam
hal ini berkarya dengan bebas dan memandang segala perbedaan yang ada dengan
tenggang rasa yang tinggi. Kali ini JBAF akan memberi kesempatan kepada para
seniman menciptakan komposisi baru yang dikemas dengan baik dan melahirkan
karya yang berwarna.
"Sama seperti musik kan
terdiri dari berbagai genre ada pop, metal, rock, dan lain sebagainya atau baik
yang bermain tradisi ataupun kontemporer, semua harus mendapat ruang dan
kesempatan yang sama," ujar Audrin. Ia ingin tidak ada pengkotak-kotakan
pertunjukan seni.
JBAF #9 akan dilaksanakan dalam
memperingati hari Sumpah Pemuda pada 28-29 Oktober di Gedung Keong, Pekan Raya
Sumatera Utara (PRSU).
Audrin mengatakan JBAF kali ini
akan membawa 2 karya yaitu teater dengan judul "Hari Terakhir
Mangkutat" yang disutradarai oleh Ilhan Rifandi dan pertunjukan musik
"Hymnetnodigma" yang dibawakan oleh Roots band berkolaborasi dengan
Eta Margondang, pada pertunjukan ini pun akan dijadikan sebagai moment refleksi
Sumpah Pemuda.
Selain itu, akan ada berbagai
pertunjukan dari seniman-seniman lokal, yakni performing arts dari Mahasiswa
FBS Unimed, Himapsi Unimed, Sanggar Sihoda, Aka Bodi Theater, Big Band Medan,
Eight Band, Nostal Band, Sanggar Permata Tanjung Pura, SMP Adyaksa, Sanggar
Engel Elkanaen Samosir, Gemilang SMK 11 Medan, Vocapella, Rumah Tetamus,
Semubakers, Bandar Peran, Sanggar Seni Jolo New, Ganayuda, Hayuara, Avila,
Jingar, dan Broderhood.
Posting Komentar