Soal Dokter Coas Viral, DPRD Medan Minta RS Pirngadi Ambil Tindakan Tegas

 


Medan, DPRD Medan minta RS (Rumah Sakit) Pirngadi ambil tindakan tegas terhadap dokter coas berinisial FP yang viral di media sosial. Sikap FP dalam video viral itu di nilai tidak beretika dan di khawatirkan ikut mencoreng nama baik RS milik Pemkot Medan itu.


DPRD Medan minta RS Pirngadi ambil tindakan tegas terhadap dokter coas yang viral di media sosial itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kota Medan, Sudari, menjawab wartawan di Medan, Rabu (12/4/2023).


Tindakan tegas itu, kata Sudari, memberhentikan masa coas mahasiswa kedokteran tersebut dan mengembalikannya ke pihak kampus yang bersangkutan. “Jangan biarkan ada oknum-oknum seperti itu di RS milik Pemkot Medan. Segera kembalikan ke pihak kampus,” ujarnya.


Saat ini, sebut Sudari, Pemkot Medan di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, telah berupaya keras memperbaiki dan meningkatkan fasilitas serta pelayanan kesehatan kepada masyarakat.


Semua upaya yang di lakukan tersebut, sambung legislator asal Dapil II itu,  merupakan bagian dari upaya Pemkot Medan dalam memperbaiki citra RSUD Pirngadi yang sebelumnya kerap di nilai tidak maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada warga Kota Medan.


“Berbagai upaya telah di lakukan Wali Kota Medan agar RS Pirngadi menjadi salah satu RS berkualitas dan di percaya masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan. Alhamdulillah, RS Pirngadi terus berbenah ke arah lebih baik. Jadi, jangan karena oknum dokter coas seperti itu, RS Pirngadi yang di nilai jelek, kita tidak mau itu terjadi,” katanya.


Salah satu upaya yang di lakukan, Bobby Nasution, untuk meningkatkan kelas dan kualitas RS milik Pemkot Medan tersebut, tambah Sudari, yakni dengan mempersiapkan RSUD Pirngadi Medan sebagai salah satu dari tujuh RS di Kota Medan masuk ke dalam program Medical Tourism.


Program tersebut, menurut Sudari, sebagai salah satu upaya untuk membuat kualitas RS Pirngadi Medan bisa terus dibenahi, sebab RS Pirngadi Medan harus memenuhi standar sebagai RS Medical Tourism.


“Kita melihat RS Pirngadi terus berbenah. Kalau ada oknum-oknum dokter coas seperti itu, jangankan pasien dari luar negeri, pasien dalam kota saja pasti tidak mau berkunjung,” jelasnya.


Untuk itu, Sekretaris DPD PAN Kota Medan itu, meminta pihak RSUD Pirngadi Medan untuk belajar dari kejadian tersebut. Pihak management diminta untuk melakukan pembekalan, berupa penataran terhadap setiap mahasiswa kedokteran yang akan coas di RS tersebut, sebelum secara resmi bertugas sebagai dokter coas.


“Sebab meskipun mereka hanya coas, disana mereka juga ikut melayani masyarakat. Perlu kita tahu, RS Pirngadi ini merupakan RS pendidikan. Jadi para calon dokter ini jangan hanya dididik untuk bisa bekerja sesuai SOP, tetapi mereka juga harus dididik untuk bisa bersikap yang sepantasnya kepada siapapun yang berkunjung ke RS,” tuturnya.


Sebab, lanjut Sudari, semua perilaku tenaga kesehatan yang bertugas di RS, termasuk dokter coas, bukan bertindak atas nama dirinya sendiri, akan tetapi bertindak atas nama RS.M dan akan berpengaruh terhadap citra RS itu sendiri.


“Dokter-dokter coas ini harus diajari tentang cara bersikap kepada setiap orang di RS. Sebab bila mereka salah bersikap, maka RS lah yang akan dinilai jelek oleh masyarakat. Tentu kita tidak mau hal itu terjadi pada RS Pirngadi sebagai RS milik Pemko Medan,” pungkasnya.



Sebelumnya diberitakan, seorang dokter coas seketika viral di media sosial. Hal itu terjadi karena adanya sebuah video yang menunjukkan seorang wanita memakai jas dokter terlibat cekcok dengan seorang wanita yang mengendarai mobil. Belakangan di ketahui, peristiwa itu terjadi di RSUD dr Pirngadi Medan.


Atas viralnya video tersebut, pihak RSUD Pirngadi Medan pun tidak menyangkal bahwa peristiwa yang ada di video tersebut memang terjadi di areal RS milik Pemkot Medan tersebut.


Humas RSUD Dr Pirngadi Medan, Edison Peranginan-angin, mengatakan bahwa wanita tersebut bukan lah dokter di RSUD Pirngadi Medan, melainkan hanya seorang mahasiswa kedokteran dari salah satu kampus di Kota Medan yang sedang coas. Edison pun mengatakan, pada Selasa (11/4/2023) pagi, pihaknya sudah meminta klarifikasi secara langsung dari mahasiswi tersebut.


Dijelaskan Edison, peristiwa itu terjadi pada Senin (10/4/2023). Belakangan diketahui, percekcokan tersebut terjadi karena disebabkan masalah parkir.


“Masalah parkir. Ya saling ngotot lah, mungkin ada miskomunikasi. Katanya dia mau mundur, tapi terhalang oleh mobilnya. Intinya, kesalahan masalah parkir lah,” jawab Edison.


Dikatakannya, mahasiswi berinisial FP tersebut sudah beberapa bulan coas di RSUD dr Pirngadi Medan. Saat ini, FP sedang bertugas di bagian obstetri dan ginekologi atau obgyn.


Terkait sanksi, Edison, mengatakan masalah etika mahasiswi tersebut tengah menjadi pembahasan pihaknya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama