Datuk Iskandar Muda Ingatkan Pemko Medan Berikan Perhatian Terhadap Kawasan yang Berpotensi Sebabkan Banjir

 


Medan,-Anggota DPRD Medan Komisi IV  Datuk Iskandar Muda, A.Md meminta  Pemerintah Kota Medan memberikan perhatian terhadap sejumlah titik banjir di Kawasan Kota Medan yang kerap mengganggu aktifitas warga, seperti di kawasan Jalan Letda Sujono, Jalan Pancing, Jalan Karya Bhakti di kawasan Medan Tembung.


Diakuinya permasalahan ini disampaikan kepada  Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan, saat rapat dengar pendapat di Komisi IV.


"Kita masih mendapatkan laporan dari masyarakat soal kondisi Kota Medan diantaranya banjir di beberapa kawasan seperti di Kecamatan Medan Tembung," ungkapnya kepada wartawan di Medan, Minggu (29/12/2024).


Datuk mengharapkan UPT di dinas terkait bisa segera menyikapi persoalan ini segera, sehingga ketika tiba musim penghujan masyarakat tidak merasa resah lagi. "Ini sangat penting untuk segera disikapi agar persoalan serupa tidak menjadi keresahan warga saat musim penghujan," jelasnya.


Politisi PKS asal Dapil 3 Kota Medan ini menyebutkan, 

beberapa masukan terkait pembangunan infrastruktur sudah disampaikan kepada pihak terkait diantaranya  soal solusi banjir di Letda Sujono

, Permohonan perbaikan drainase di sepanjang jalan pancing 

3, pembangunan drainase di Jalan Karya Bhakti Medan Tembung

, kemudian solusi abrasi sungai di Sunggal khusus nya di  kelurahan Kampung Lalang 

, solusi abrasi yang merobohkan jalan di Medan Denai

 serta solusi tanggul Pecah di Medan Labuhan.


Persiapan Musim Penghujan


Dalam kesempatan tersebut, Datuk Iskandar juga menegaskan terkait kewaspadaan datangnya musim penghunjan dan kemungkinan potensinBanjir Jelang akhir tahun 2024 dan memasuki awal tahun 2025


"Seperti informasi yang kita dapat dari  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia. 

Fenomena La Nina lemah diprediksi menyebabkan peningkatan curah hujan sekitar 20 persen dibandingkan kondisi normal, dan berpotensi terjadinya cuaca ekstrem. 

La Nina adalah fenomena iklim yang ditandai dengan suhu permukaan laut di Samudera bagian tengah dan timur yang lebih dingin dari rata-rata,"  terangnya.


Datuk menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiap-siagaan dalam menghadapi musim penghujan  agar bisa meminimalisir dampak dari efek yang disebabkan tingginya curah hujan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama